My PhotoSlide

27/06/08

BERITA DUKA KELBES ANGK. ‘98 T. PLANOLOGI ITN MALANG


Bagi Keluarga Besar Teknik Planologi ITN Malang khususnya Angkatan '98 diberitahukan bahwa telah meninggal dunia Sahabat kami tercinta NANCY NURITA.


BERITA DUKA
KELUARGA BESAR ANGKATAN ‘98
TEKNIK PLANOLOGI ITN MALANG

Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Roojiuun
Telah meninggal dunia
Sahabat kami tercinta
“NANCY NURITA”
Pada tanggal 26 Juni 2008
akibat sakit yang dideritanya

Semoga amal ibadahnya diterima
dan dosa-dosanya diampuni Allah SWT.
Semoga almarhumah mendapatkan
tempat yang baik di sisiNya.
Amin.


a. “Nensi” begitu kami memanggilnya, 10 tahun yang lalu (th. 1998) kami seangkatan sejumlah 70 orang menimba ilmu bersama-sama di jurusan Planologi ITN Malang. Sikapnya yang baik hati, simple, murah senyum, ceria, suka guyon dan easy going mampu memberi warna tersendiri dalam persahabatan kami. Hari ini dia telah pergi mendahului kami semua untuk selama-lamanya, . Selamat Tinggal sahabat, namamu akan kami ingat selalu, kebaikanmu akan kami kenang selamanya, kami berdoa semoga engkau mendapatkan tempat yang baik di sisiNya. Amin… (Zulfikar “Reza” ‘98)

b. Inna Lillahi Wa Inna Ilaihi Roojiuun telah berpulang ke rahmatullah teman kita tercinta Nancy Nurita. Mohon dima’afkan dan dikhlaskan semua kesalahannya (Irdo Mirdoma Marrysa ’98)

c. Sahabat, beberapa tahun yang lalu kita terikat erat dalam persahabatan Plano ’98, hari ini salah satu dari kita pergi untuk selamanya tanpa sempat pamit dan memberitahukan sakitnya. Kita pasti sedih. Tapi ada satu yang bisa kita lakukan. Malam ini selepas kita berdialog dengan Rabb kita, titipkan doa untuk sahabat kita itu, untuk bekalnya pergi hingga dia tahu kalau kita masih mengingatnya. Untuk Almarhumah Nancy Nurita (Syafrudin “Udin” ‘98)
Read More......

24/06/08

Menuju Kawah Gunung Bromo (Berwisata Ke Probolinggo-Bag. Terakhir)


Setelah melakukan petualangan seru di wisata arung jeram Songa Atas yang terletak di Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo, perjalanan pun kami lanjutkan menuju ke wisata Gunung Bromo.


CATATAN PERJALANAN
BERWISATA KE PROBOLINGGO (Bagian Terakhir)
Berwisata ke Gunung Bromo
Setelah melakukan petualangan seru di wisata arung jeram Songa Atas yang terletak di Kecamatan Tiris Kabupaten Probolinggo, perjalanan pun kami lanjutkan menuju ke wisata Gunung Bromo. Waktu yang dibutuhkan  2 jam lamanya dimana pada seperempat perjalanan akhir sebelum tiba disana merupakan jalan menanjak, sempit dan berkelak-kelok. Kami tiba sekitar pukul 14.30 WIB dan langsung memarkirkan kendaraan tepat di lokasi parkir depan pintu masuk kawasan wisata tersebut.
Kondisi udara yang terasa dingin disertai kabut membuat kami berpikir untuk mencari cara menghangatkan badan. Sebagian peserta mencicipi Bakso panas yang dijajakkan disekitar lokasi. Sebagian lainnya melihat-lihat sekaligus membeli perlengkapan penghangat badan seperti penutup kepala, syal/selendang dan sarung tangan yang ditawarkan beberapa pedagang kepada kami.
Sebelum sampai di pintu masuk ini, mobil kami beberapa kali sempat ‘dicegat’ oleh warga yang menawarkan jasa penyewaan mobil jeep. Hal ini merupakan fenomena yang wajar, mengingat mobil jeep merupakan kendaraan ‘khusus’ yang diperbolehkan masuk ke dalam kawasan Gunung Bromo, sesuai peraturan yang berlaku. Selain itu, ada juga alternatif jasa lain yang juga ‘sah’ memasuki areal wisata ini yaitu dengan menggunakan jasa kuda.
Umumnya para wisatawan yang berkunjung ke objek wisata ini, selain memilih menikmati pemandangan kawah Gunung Bromo juga menyempatkan melihat terbitnya matahari (sun rise) dari ‘jarak dekat’. Untuk menikmati suasana sun rise pada waktu dini hari para wisatawan harus menginap terlebih dahulu di hotel/wisma milik pengelola wisata maupun rumah yang disewakan warga. Mengingat kunjungan ke wisata Gunung Bromo ini hanya merupakan ‘perjalanan pelengkap’ dari perjalanan wisata yang kami lakukan. Sehingga kami tidak sampai menginap melainkan hanya sekadar ‘mampir’ selama beberapa jam saja.
Bagi sebagian peserta, kunjungan ke wisata Gunung Bromo kali ini memang bukan kunjungan pertamanya, bahkan ada yang telah lebih dari 3 x berkunjung kesini. Untuk itu mereka memilih duduk pada gazebo-gazebo yang telah disediakan dimana pemandangan/viewnya yang langsung berhadapan dengan Gunung Bromo. Sebaliknya, bagi kami yang masih baru pertama kali kesini memutuskan untuk segera menuju ke lokasi kawah Gunung Bromo.
Untuk menuju kawah Gunung Bromo kami lantas menyewa mobil jeep dengan biaya Rp. 150.000 dimana 1 mobil Jeep bisa memuat ± 6 orang. Kendaraan ini tidak bisa mengantarkan kami sampai di kaki kawah namun hanya sampai pada batas pagar yang telah dibangun pengelola wisata didekat pura. Para sopir Jeep ini kemudian menunggu kami yang kemudian melanjutkan perjalanan menuju kaki kawah dengan menyewa kuda.
Mengingat hanya satu orang yang diperbolehkan menunggang satu kuda maka kami menyewa 5 kuda yang akan ditumpangi oleh Saya, Pak Wahyudi, Bu Juntari, Mba Ike dan Bhagaskoro. Biaya sewa per kuda yang dikenakan kepada kami yaitu Rp.60.000. Walaupun saya hanya ‘duduk manis’ diatas kuda sambil memperhatikan pemilik kuda yang menarik kudanya ke arah kaki kawah. Namun bagi saya, pengalaman ini adalah pengalaman kali pertama saya yang tak terlupakan.

Setelah sampai di kaki kawah Gunung Bromo, kami turun dari kudanya masing-masing dan melanjutkan perjalanan dengan berjalan kaki menaiki anak tangga untuk sampai ke puncak kawah. Saking banyaknya anak tangga yang kami naiki ini, kami mencoba untuk menghitungnya satu per satu walaupun dengan suara napas tersengal-sengal. Akibatnya hitungan kami menjadi buyar/kacau akibat pikiran yang tidak terfokus. Akhirnya sesampainya di atas kami pun bertanya kepada para penjual bunga yang merupakan warga sekitar. Mereka mengatakan bahwa anak tangga yang telah kami naiki ini semuanya berjumlah 153.

Akhirnya, kami berlima berhasil sampai ke puncak dan melihat langsung kawah Gunung Bromo yang menyembulkan asap putih kental secara terus menerus non stop.
Kami juga sangat takjub melihat pemandangan sekitar kawasan Gunung Bromo dari atas kawah. Tidak lupa, kami mengabadikannya dalam jepretan-jepretan foto secara sendiri maupun bersama-sama.

Jika ada waktu, sebenarnya kami berkeinginan mengelilingi kawah tersebut yang membutuhkan waktu ±1 jam berdasarkan informasi dari para warga yang menjual bunga. Mengingat hari sudah mendekati maghrib dan kami masih harus melanjutkan perjalanan kembali ke Malang. Maka, kami pun memutuskan segera kembali ke tempat semula untuk kemudian melanjutkan perjalanan ke Malang

Alhamdulillah kami semua tiba di Malang dengan selamat sekitar pukul 21.30 WIB. Pengalaman wisata yang cukup seru dan menegangkan ini telah kami lalui bersama sehingga menambah rasa kekeluargaan dan kekompakan kami. Banyak cerita dan pengalaman menarik/lucu yang membuat pikiran dan perasaan kami Segar/Fresh kembali. Kami segera kembali ke rumah masing-masing untuk kemudian beristirahat setelah 2 hari full melakukan perjalanan ini. Mengembalikan kondisi fisik agar fit kembali untuk menjalani rutinitas kantor keesokan harinya.

Foto-Foto Wisata Ke Gunung Bromo
----------------------------------------END-----------------------------------
Read More......